OTOBIOGRAFI PANBERS

PANBERS

Pandjaitan Bersaudara

Continuity for Eternity

Memasuki dekade ke lima bukanlah masa yang singkat bagi eksistensi sebuah kelompok musik dalam berkarya mengabdi bagi perkembangan musik dan industri musik di negeri ini. Selama masa itu lagu-lagu karya cipta PANBERS telah merebut hati pendengar musik dan menjadi kesayangan pecinta musik Indonesia.

Karya cipta dan perjalanan karier yang kemudian menjadi pencapaian sebuah bukti pengabdian total yang konsisten untuk mampu bertahan selama lebih dari lima dekade, ikut mewarnai peta musik hiburan dengan karya dan popularitasnya menjadi bagian tidak terpisahkan bagi sejarah musik hiburan Indonesia. Dalam penampilan kini Pandjaitan Bersaudara bukan lagi barang tontonan semata, dalam arti yang lebih luas kemunculannya adalah merk dagang, komoditi hiburan yang kaya kreasi. Tak heran jika “Metro TV” dengan bangga menayangkan cerita tentang Panbers dalam sebuah acara andalannya “EVERLASTING YOUNG” di awal tahun 2019 tgl 6 Januari, tak tanggung-tanggung diberi judul “PANBERS MUSIK SEGALA MASA”, yang menandai bahwa Panbers masih eksis & tetap eksis sampai saat ini.

KILAS BALIK

Perjalanan karir PANBERS dalam musik Indonesia berawal dari tangan dingin “Dick Tamimi” mantan perwira Penerbang Angkatan Udara yg beralih profesi menjadi pengusaha. Ketika itu beliau melihat penampilan “Pandjaitan Bersaudara” di TVRI.  Hal itu berlanjut dengan released lagu “Akhir Cinta” dalam LP ke 49 produksi PT Dimita Moulding Industries tahun 1971, perusahaan rekaman milik Dick Tamimi tahun.

PANBERS berdiri pada 25 Januari 1969 di Jakarta. Sebelumnya Band ini bernama “PANJAITAN BERSAUDARA” (tidak disingkat) yg didirikan di Surabaya pada tahun 1963 dengan 5 personil dengan Formasi 4 saudara sekandung yaitu:

  • Hans Panjaitan (lead guitar)
  • Benny Panjaitan (vokalis dan organ/ keyboard)
  • Doan Panjaitan (bass)
  • Asido Panjaitan (drum)
  • ditambah dengan 1 personil bukan keluarga yaitu Soen Ing (rhtymn guitar).

Pada tahun 1965 orangtua Panbers yaitu Drs. Jansen Mangira Marulak Pandjaitan, S.H,  dan Basani Sinta Oeli Sitompul pindah tugas ke Jakarta. Ayah mereka adalah seorang Bankir yg sangat piawai memainkan biola & Ibu mereka sangat pandai memainkan accordeon. Tak heran jika anak-anaknya sangat berjiwa seni.

Nama PANJAITAN BERSAUDARA masih digunakan di Jakarta dengan personil minus Soen Ing, sampai pada tiba saatnya rekaman pada tahun 1969 akhirnya berganti nama menjadi “PANBERS” yang merupakan singkatan dari PANJAITAN BERSAUDARA. Nama PANBERS dibuat oleh Benny Panjaitan. Sempat terbersit olehnya memberi nama “Panjaitan Brother”, tapi nama Panbers menurutnya lebih tepat digunakan. Sejak saat itu PANBERS terbentuk dengan personil mutlak 4 saudara sekandung yaitu:

  • Hans Panjaitan (lead guitar)
  • Benny Panjaitan (vokalis dan organ/ keyboard)
  • Doan Panjaitan (bass)
  • Asido Panjaitan (drum).

Dalam perkembangannya formasi band ini sempat menggunakan additional Player pada posisi organ yaitu WILLY SOEMANTRI pada tahun 1974-1976.

13 Mei 1995 jam 12.20  Hans Panjaitan, personil tertua menghembuskan nafas yg terakhir di Rumah Sakit Pelni Petamburan. Sepeninggalan Abang tertua yg bernama lengkap “Portahan Bonatua Marangin Sotarduga Panjaitan”, Panbers terus berusaha memperbaiki performance nya sehingga pada tahun 1996 merekrut tetangga mereka di Hangtuah yaitu Maxi Pandelaki sebagai bassist.  Sebelumnya Maxi Pandelaki sudah sering ikut Tour Panbers sebagai additional player. Di tahun 1996 Formasi Panbers pun berubah menjadi:

  • Benny Panjaitan (vokalis dan lead guitar)
  • Doan Panjaitan (Keyboard)
  • Asido Panjaitan (drum)
  • Maxi Pandelaki (bass)

Pada tahun 1995 Panbers pun menambah personilnya menjadi 5 orang yaitu Hendri Lamiri pada posisi Biola.

Dan pada tahun 1999 Panbers kembali memaksimalkan performanya dengan merekrut Hans Noya di posisi lead guitar.

Seiring berjalannya waktu Hendri Lamiri pun keluar dari group karena kesibukan nya di dunia rekaman & showbiz, sampai akhirnya pada tahun 2000 untuk kebutuhan show performance-nya Panbers merekrut personil baru ISRAN PANJAITAN pada posisi keyboard/ string untuk membackup Piano Doan Panjaitan. Praktis Panbers personilnya menjadi 6 orang yaitu:

  • Benny Panjaitan (vokalis dan rhytmn guitar)
  • Doan Panjaitan (Keyboard)
  • Asido Panjaitan (drum)
  • Maxi Pandelaki (bass)
  • Hans Noya (lead gitar)
  • Isran Panjaitan (Keyboard/ string)

Formasi ini bertahan sangat lama & formasi yang dikenal sangat utuh.

18 Juni 2010 pentolan Panbers yang bernama lengkap “Porbenget Mimbar Mual Hamonangan Panjaitan” atau dikenal dengan nama Benny Panjaitan terkena serangan stroke pertama. Tetapi serangan stroke tsb tidak menghalanginya untuk terus bekarya.

Di saat yang hampir bersamaan Doan Panjaitan pun kesehatannya mulai menurun drastis sehingga beliau tidak dapat mengikuti beberapa show termasuk ke Jayapura saat itu.

Hanya kurang lebih 3 bulan Benny Panjaitan pun sudah dapat beraktifitas kembali. Bahkan show di luar kota dapat dikutinya meski di atas kursi roda. Dari Merauke sampai Sabang pun dapat dilaksanakan. Show tersebut minus Doan Panjaitan dikarenakan kondisi kesehatannya yang semakin menurun, sampai akhirnya Panberspun berduka kehilangan salah 1 personilnya yg terbaik, yang banyak mengarransement lagu-lagu Panbers. Doan Panjaitanpun menghembuskan nafas yg terakhir pada tgl 29 Oktober 2010.

Sepeninggalan “Porbulus Domu Pangidoan Panjaitan”, nama lengkap Doan Panjaitan, Panberspun tetap eksis meski Benny Panjaitan di setiap shownya duduk di atas kursi roda, bahkan jadwal Panbers semakin padat. Semangat yg tinggi dari Benny Panjaitan rupanya dikalahkan dengan penyakitnya. Jadwal yg padat akhirnya membuat beliau terkena serangan stroke ke 2 pd 3 Juli 2012. Serangan stroke tsb te.rjadi di saat jadwal show Panbers di Parkir Timur Senayan. Praktis malam itu show dilakukan tanpa Benny Panjaitan & untuk seterusnya beliaupun tidak dapat lagi mengikuti show.

22 Oktober 2017 sekitar jam 09.50 Sang Legenda Benny Panjaitan menghembuskan nafasnya yg terakhir di rumahnya di Komplek Panbers Ciledug.

PANBER KINI

Sepeninggalan sang punggawa Benny Panjaitan, Panberspun tetap berusaha eksis sesuai pesannya kepada personil yg tersisa yaitu: Sido Panjaitan, Maxi Pandeaki, Hans Noya & Isran Panjaitan. Sampai akhinya vocalis penggantipun didapat yaitu JOHAN, yg tak lain merupakan murid dari Benny Panjaitan.

Panberspun bermetamorposis menjadi “PANBERS 5” Tepatnya pada tg 1 Pebruari 2018. Dengan masuknya personil baru yaitu JOHAN, Praktis Formasi Panbers menjadi 5 orang yang bernama baru “PANBERS 5” dengan tagline nya “PANBERS MASIH ADA”. Formasi menjadi:

  • Asido Panjaitan (drum)
  • Maxi Pandelaki (bass)
  • Hans Noya (lead gitar)
  • Isran Panjaitan (Keyboard/ string)
  • Johan (vocal)

Dengan terbentuknya Panbers 5 diharapkan akan membangkitkan masa-masa kejayaan Panbers dan menambah semaraknya dunia musik Indonesia.

PIRINGAN EMAS, PIRINGAN PERAK DAN PENGHARGAAN

Piringan Emas

  • 1975 Bebaskan
  • 1976 Nasib Cintaku
  • 1977 Terlambat Sudah
  • 1978 Musafir
  • 1979 Kasihku
  • 1986 Gereja Tua
  • 2001 Cinta Dan Permata

Piringan Perak

  • 1976 Maafkan Daku

Piala

  • 1972 Sebagai Band Favorite acara Kamera Ria TVRI
  • 1975-1977 Sebagai group Band paling digemari
  • Angket Musika Indonesia Siaran ABRI

PLAKAT, VANDEL DAN PENGHARGAAN

Berbagai plakat, Vandel dan tanda penghargaan dari instansi pemerintah dan swasta, lembaga pendidikan dan organisasi Internasional.

Sampai lebih dari 3 dekade ini sudah begitu banyak rekaman lagu dalam bentuk Piringan Hitam, kaset,dan CD, tak sedikit hit-hit yang secara konsisten membuktikan eksistensi Pandjaitan Bersaudara yang melegenda.

PT Dimita Moulding Industries

  • 7 (tujuh) LP piringan hitam lagu Pop
  • 1 (satu) LP piringan hitam lagu Natal
  • 1 (satu) kaset lagu-lagu Batak

PT Remaco Manufacturing Linited

  • 7 (tujuh) LP piringan hitam lagu Pop
  • 7 (tujuh) LP piringan hitam lagu melayu
  • 2 (dua) LP piringan hitam lagu Natal
  • 4 (empat) LP piringan hitam lagu Batak
  • 2 (dua) LP piringan hitam lagu Rock
  • 2 (dua) LP piringan hitam lagu nostalgia
  • 2 (dua) LP piringan hitam lagu instrumental
  • 1 (satu) LP piringan hitam lagu Keroncong

PT Irama Tara

  • 4 (empat) LP piringan hitam
  • 1 (satu) LP lagu-lagu Natal

PT Flower Sound

  • 4 (empat) kaset lagu Pop
  • 4 (empat) kaset lagu Batak
  • 6 (enam) kaset lagu rohani
  • 2 (dua) kaset lagu rohani

PT DS Record

  • 3 (tiga) kaset lagu Pop

PT Satria Kurnia Record

  • 6 (enam) kaset lagu Pop
  • 3 (tiga) kaet lagu Nostalgia

PT Disc Tara

  • 1 (satu) CD lagu Nostalgia

B-productions Ltd, Switzerland

  • 1 (satu) CD lagu Panbers dalam bahasa Inggris dan Jerman

PT Harpa Record

  • 4 (empat) kaset lagu Pop

Bravo Record

  • 6 (enam) kaset lagu Pop
  • 6 (enam) kaset lagu nostalgia

INTERNATIOANAL REPERTOIR

  • Pengalaman show Internasional bermula dari kepercayaan promoter dan permintaan banyak penggemar untuk bermain
  • mendampingi group group besar dunia saat mereka mengadakan pertunjukan di Jakarta, antara lain:
  • The Marmalade (United Kingdom) 1971
    • The Tremelous (United Kingdom) 1972
    • The Cats (Belanda) 1972
    • The Shocking Blue (Belanda) 1973
    • The Bee Gees (United Kingdom) 1974
  • Bulan April 1993, Pandjaitan Bersaudara menyelesaikan rekaman untuk Compact Disc yang di produksi oleh B-productions-Switzerland.
  • 6 (enam) lagu karya cipta Pandajaitan Bersaudara direkam dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman, manandai capaian Internasional kelompok musik bersaudara legendaris ini:
  1. A Day (Hidup Terkekang)
  2. Valentina (Valentina)
  3. Once Upon A Time (Bagaimana Mungkin)
  4. Das Steigh Am Waldesrand (Rintihan Cintaku)
  5. Erinerungen (Cinta Abadi)
  6. Friedenszeit (Musim Bunga)

 

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR